BAB
10
MANAJEMEN
RESIKO KEUANGAN
Manajemen
risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman. Manajemen risiko keuangan
terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen
keuangan. Tujuan utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan
potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang,
kredit, komoditas, dan ekuitas. Para pelaku pasar cenderung tidak berani
mengambil risiko. Perantara jasa keuangan dan pencipta pasar memberikan respons
dengan menciptakan produk keuangan yang memungkinkan seorang pelaku pasar untuk
mengalihkan risiko perubahan harga tak terduga kepada orang lain-pihak lawan.
Ø
Komponen
Utama Risiko Mata Uang Asing
Untuk
meminimalkan eksposur yang dihadapi atas volatilitas kurs valuta asing, harga
komoditas, tingkat suku bunga, dan harga sekuritas, industri jasa keuangan
banyak menawarkan produk lindung nilai keuangan, seperti swap, suku bunga, dan
juga opsi. Kebanyakan instrument keuangan tersebut diperlakukan sebagai pos-pos
di luar neraca oleh sejumlah perusahaan yang melakukan pelaporan keuangan
secara internasional. Akibatnya, risiko-risiko yang terkait dengan penggunaan
instrument ini sering kali tertutupi, dan sampai sekarang pembuat standar
akuntansi dunia melakukan pembahasan atas prinsip pengukuran dan pelaporan yang
tepat untuk produk-produk keuangan ini. Materi pembahasan ini salah satunya
adalah membahas pelaporan internal dan masalah pengendalian yang terkait dengan
masalah yang sangat penting
Ada beberapa komponen utama dalam
risiko mata uang asing, yaitu:
- Accounting risk (risiko akuntansi): Risiko bahwa perlakuan akuntansi yang lebih disukai atas suatu transaksi tidak tersedia.
- Balance sheet hedge (lindung nilai neraca): Mengurangi eksposur valuta asing yang dihadapi dengan membedakan berbagai aktiva dan kewajiban luar negeri suatu perusahaan.
- Counterparty (pihak lawan): Individu/lembaga yang terpengaruh dengan suatu transaksi.
- Credit risk (risiko kredit): Risiko bahwa pihak lawan mengalami gagal bayar atas kewajibannya.
- Derivatif: Perjanjian kontraktual yang menimbulkan hak atau kewajiban khusus dengan nilai yang berasal dari instrument atau komoditas keuangan lainnya.
- Economic exposure (eksposur ekonomi): Pengaruh perubahan kurs valuta asing terhadap biaya dan pendapatan perusahaan di masa depan.
- Exposure management (manajemen eksposur): Penyusunan strukturdalam perusahaan untuk meminimalkan pengaruh buruk perubahan kursterhadap laba.
- Foreign currency commitment (komitmen mata uang asing): Komitmen penjualan/pembelian perusahaan yang berdenominasi dalam mata uang asing.
- Inflation differential (perbedaan inflasi): Perbedaan dalam laju inflasi antar dua negara atau lebih.
- Liquidity risk (risiko likuiditas): Ketidakmampuan untuk melakukan perdagangan suatu instrument keuangan dengan tepat waktu.
- Market discontinuities (diskontinuitas pasar): Perubahan nilai pasar secara mendadak dan signifikan.
- Market risk (risiko pasar): Risiko kerugian akibat perubahan tak terduga dalam harga valuta asing, kredit komoditas, dan ekuitas.
- Net exposed asset position (risiko potensial posisi aktiva bersih): Kelebihan posisi aktiva terhadap posisi kewajiban (juga disebut sebagai posisi positif).
- Net exposed liability position (risiko potensial posisi kewajiban bersih): Kelebihan posisi kewajiban terhadap posisi aktiva (juga disebut sebagai posisi negatif).
- Net investment (investasi bersih): Suatu posisi aktiva atau kewajiban bersih yang terjadi pada suatu perusahaan.
- National amount (jumlah nasional): Jumlah pokok yang dinyatakan dalam kontrak untuk menentukan penyelesaian.
- Operational hedge (lindung nilai operasional): Perlindungan risiko valutaasing yang memfokuskan pada variabel yang mempengaruhi pendapatandan beban suatu perusahaan dalam mata uang asing.
- Option (opsi): Hak (bukan kewajiban) untuk membeli atau menjual suatu kontrak keuangan sebesar harga yang ditentukan sebelum atau pada saat tanggal tertentu di masa datang.
- Regulatory risk (risiko regulator) : Risiko bahwa suatu undang-undang public akan membatasi maksud penggunaan suatu produk keuangan.
- Risk mapping (pemetaan risiko) : Mengamati hubungan temporal berbagai risiko pasar dengan berbagai variabel laporan keuangan yang mempengaruhi nilai perusahaan dan menganalisis kemungkinan terjadinya.
- Structural hedges (lindung nilai struktural): Pemilihan atau relokasi operasi untuk mengurangi keseluruhan eksposur valuta asing suatu perusahaan.
- Tax risk (risiko pajak): Risiko bahwa tidak adanya perlakuan pajak yang diinginkan.
- Translation exposure (eksposur translasi): Mengukur pengaruh dalam mata uang induk perusahaan atas perubahan valuta asing terhadap aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban dalam mata uang asing.
- Transaction potential risk (risiko potensial transaksi): Keuntungan atau kerugian valuta asing yang timbul dari penyelesaian atau konversitransaksi dalam mata uang asing.
- Value at risk (nilai atas risiko): Risiko kerugian atas portofolio perdagangan suatu perusahaan yang disebabkan oleh perubahan dalam kondisi pasar.
- Value driver (pemicu nilai): Akun-akun neraca dan laporan laba rugi yangmempengaruhi nilai perusahaan.
Ø Tugas Dalam Mengelola Mata Uang Asing
Manajemen
risiko dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengidentifikasi,
mengendalikan/mengelola risiko keuangan yang dihadapi secara aktif. Jika nilai
perusahaan menyamai nilai kini arus kas masa depannya, manajemen potensi risiko
yang aktif dapat dibenarkan dengan beberapa alasan berikut:
- Manajemen eksposur membantu dalam menstabilkan ekspektasi arus kas perusahaan. Aliran arus kas yang lebih stabil dapat meminimalkan kejutan laba, sehingga meningkatkan nilai kini ekspektasi arus kas. Laba yang stabil juga mengurangi kemungkinan risiko gagal bayar dan kebangkrutan, atau risiko bahwa laba mungkin tidak dapat menutupi pembayaran jasa utang kontraktual.
- Manajemen eksposur yang aktif memungkinkan perusahaan untuk berkonsentrasi pada risiko bisnisnya yang utama. Contohnya pada perusahaan manufaktur, ia dapat melakukan lindung nilai risiko suku bunga dan mata uang, sehingga dapat berkonsentrasi pada produksi dan pemasaran.
- Para pemberi pinjaman, karyawan, dan pelanggan juga memperoleh manfaat dari manajemen eksposur. Pemberi pinjaman umumnya memiliki toleransi risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan pemegang saham, sehingga membatasi eksposur perusahaan untuk menyeimbangkan kepentingan pemegang saham dan pemegang obligasi. Produk derivative juga memungkinkan dana pensiun yang dikelola pemberi kerja memperoleh imbalan yang lebih tinggi dengan memberi kesempatan untuk berinvestasi dalam instrument tertentu tanpa harus membeli atau menjual instrument terkait secara nyata. Karena kerugian yang ditimbulkan oleh risiko harga dan suku bunga tertentu dialihkan kepada pelanggan dalam bentuk harga yang lebih tinggi, manajemen eksposur membatasi risiko yang dihadapi oleh konsumen.
Ø Pendefinisian dan Perhitungan Risiko Translasi
Potensi
terhadap risiko valuta asing timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah
nilai aktiva bersih, laba, dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi
tradisional terhadap potensi risiko valas ini berpusat
pada 2 jenis potensi risiko, yaitu translasi dan transaksi. Potensi
risiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai
ekuivalen mata uang domestic atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing
yang dimiliki oleh perusahaan. Karena jumlah dalam mata uang asing umumnya
ditranslasikan ke dalam nilai ekuivalen mata uang domestic untuk tujuan
pengawasan manajemen atau pelaporan keuangan eksternal, pengaruh translasi ini
menimbulkan dampak langsung terhadap laba yang dilaporkan. Aktiva atau
kewajiban dalam mata uang asing menghadapi potensi resiko kurs jika suatu
perubahan dalam kurs menyebabkan nilai ekuivalen dalam mata uang induk
perusahaan berubah.
Perusahaan
dengan operasi luar negeri yang signifikan menyusun laporan keuangan
konsolidasi yang memungkinkan para pembaca laporan keuangan untuk mendapatkan
pemahaman yang holistic atas operasi perusahaan baik domestic dan luar negeri.
Laporan keuangan anak perusahaan luar negeri yang berdenominasi dalam mata uang
asing disajikan ulang dengan mata uang induk perusahaan. Proses penyajian ulang
informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut translasi.
Translasi tidak sama dengan konversi. Konversi adalah pertukaran dari satu mata
uang ke mata uang yang lain secara fisik. Translasi hanyalah perubahan satuan
unit moneter, seperti hanya sebuah neraca yang dinyatakan dalam IDR disajikan
ulang dalam nilai ekuivalen DollarAS.
Potensi risiko translasi ini
mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang
domestik atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh
perusahaan. Karena jumlah dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan ke dalam
nilai ekuivalen mata uang domestik untuk tujuan pengawasan manajemen atau
pelaporan keuangan eksternal, pengaruh translasi itu menimbulkan dampak
langsung terhadap laba yang diinginkan.
Risiko translasi dapat dihitung
dengan 2 cara, yaitu:
- Dikatakan potensi risiko positif apabila aktiva terpapar lebih besar daripada kewajiban (yaitu pos-pos dalam mata uang asing yang ditranslasikan berdasarkan kurs kini. Devaluasi mata uang asing relatif terhadap mata uang pelaporan (nilai mata uang asing menurun) menimbulkan kerugian translasi. Revaluasi mata uang asing (nilai mata uang asing meningkat) menghasilkan keuntungan translasi.
- Potensi risiko negatif apabila kewajiban terpapar melebihi aktiva terpapar. Dalam kasus ini, devaluasi mata uang asing menyebabkan timbulnya keuntungan translasi. Revalusi mata uang asing menyebabkan kerugian translasi.
Selain potensi risiko translasi
pengukuran akuntansi tradisional terhadap potensi risiko valas ini juga
berpusat pada potensi risiko transaksi. Potensi risiko transaksi berkaitan
dengan keuntungan dan kerugian nilai tukar valuta asing yang timbul dari
penyelesaian transaksi yang berdenominasi dalam mata uang asing. Keuntungan dan
kerugian transaksi memiliki dampak langsung terhadap arus kas. Laporan potensi
risiko transaksi berisi pos-pos yang umumnya tidak muncul dalam laporan
keuangan konvensional, tetapi menimbulkan keuntungan dan kerugian transaksi
seperti kontrak forward mata uang asing, komitmen pembelian dan penjualan masa
depan dan sewa guna usaha jangka panjang.
Ø Pendefinisian dan Perhitungan Risiko Transaksi
Potensi
Risiko transaksi berkaitan dengan keuntungan dan kerugian nilai tukar valuta
asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang berdenominasi dalam mata
uang asing. Tidak seperti keuntungan dan kerugian translasi, keuntungan dan
kerugian transaksi memiliki dampak langsung terhadap arus kas.
Kontrol pusat terhadap keseluruhan
potensi risiko mata uang suatu perusahaan masih dimungkinkan. Agar terlaksana,
masing-masing perusahaan afiliasi luar negeri harus mengirimkan laporan potensi
risiko multi mata uang kepada kantor pusat perusahaan secara terus menerus.
Sekali potensi risiko telah digabungkan berdasarkan mata uang dan negara,
perusahaan dapat melakukan kebijakan lindung nilai terkoordinasi secara
terpusat untuk menghilangkan kerugian potensial.
Ø Perbedaan Risiko Akutansi dengan Risiko Ekonomi
Akuntansi
manajemen memainkan peran yang penting dalam proses risiko manajemen. Mereka
membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar, mengkuantifikasi
keseimbangan yang terkait dengan strategi respons risiko alternative, mengukur
potensi yang dihadapi perusahaan terhadap risiko tertentu, mencatat produk
lindung nilai tertentu dan mengevaluasi program lindung nilai.
Kerangka
dasar yang bermanfaat untuk mengidentifikasi berbagai jenis risiko market
berpotensi dapat disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan
pengamatan atas hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu
perusahaan dan pesaingnya. Pemicu nilai mengacu pada kondisi keuangan dan
pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang mempengaruhi nilai suatu
perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta asing dan suku bunga,
serta risiko harga komoditas dan ekuitas. Mata uang Negara sumber pembelian
mengalami penurunan nilai relative terhadap mata uang Negara domestik, maka
perubahan ini dapat menyebabkan pesaing domestik mampu menjual dengan harga
yang lebih rendah, ini disebut sebagai risiko kompetitif mata uang yang
dihadapi. Akuntan manajemen harus memasukkan suatu fungsi demikian probabilitas
yang terkait dengan serangkaian hasil keluaran masing-masing pemicu nilai.
Peran lain yang dimainkan oleh para
akuntan dalam proses manajemen resiko meliputi proses kuantifikasi
penyeimbangan yang berkaitan dengan alternative strategi respon risiko. Risiko
kurs valuta asing adalah salah satu bentuk risiko yang paling umum dan akan
dihadapi oleh perusahaan multinasional. Di dalam dunia kurs mengambang,
manajemen risiko mencakup:
- antisipasi pergerakan kurs,
- pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan,
- perancangan strategi perlindungan yang memadai,
- pembuatan pengendalian manajemen risiko internal.
Manajer keuangan harus memiliki
informasi mengenai kemungkinan arah, waktu, dan magnitude perubahan kurs dan
dapat menyusun ukuran-ukuran defensive memadai dengan lebih efisien dan
efektif.
Ø
Strategi
Perlindungan Nilai Tukar dan Perlakuan Akuntansi yang Diperlukan
Setelah
mengidentifikasi potensi risiko, selanjutnya adalah merancang strategi lindung
nilai untuk meminimalkan atau bahkan menghilangkan potensi risiko tersebut. Hal
ini dapat dilakukan dengan lindung nilai neraca, operasional, dan kontraktual.
- Lindung Nilai Neraca
Strategi perlindungan dengan
menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi moneter aktiva dan kewajiban
perusahaan yang terpapar, yang akan dapat mengurangi potensi risiko yang
dihadapi perusahaan.
Contoh metode lindung nilai pada
suatu anak perusahaan yang berlokasi di negara yang rentan terhadap devaluasi
adalah:
- Mempertahankan saldo kas dalam mata uang lokal sebesar tingkat minimum yang diperlukan untuk mendukung operasi berjalan.
- Mengembalikan laba yang di atas jumlah yang diperlukan untukekspansi modal kepada induk perusahaan.
- Mempercepat (memastikan-leading) penerimaan dari piutang dagangyang beredar dalam mata uang local.
- Menunda (memperlambat-lagging) pembayaran utang dalam mata uang local.
- Mempercepat pembayaran utang dalam mata uang asing.
- Menginvestasikan kelebihan utang tunai ke dalam persediaan danaktiva lainnya dalam mata uang local yang tidak terlalu terpengaruh oleh kerugian devaluasi.
- Berinvestasi dalam aktiva di luar negeri dengan mata uang yang kuat
- Lindung Nilai Operasional
Lindung nilai operasional berfokus
pada variabel-variabel yang mempengaruhi pendapatan dan beban dalam mata uang
asing. Pengendalian biaya yang lebih ketat memungkinkan margin keselamatan yang
lebih besar terhadap potensi kerugian mata uang. Lindung nilai structural
mencakup relokasi tempat manufaktur untuk mengurangi potensi risiko yang
dihadapi perusahaan atau mengubah negara yang menjadi sumber bahan mentah dan
komponen manufaktur.
- Lindung Nilai Kontraktual
Salah satu bentuk lindung nilai
dengan instrumen keuangan, baik instrument derivatif maupun instrument dasar.
Produk instrument ini mencakup kontrak forward, future, opsi, dan gabungan
ketiganya dikembangkan. Untuk memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada
para manajer dalam mengelola potensi risiko valas yang dihadapi.
Perlakuan Akuntansi
Sebelum standar dibuat, standar akuntansi
global untuk produk derivatif tidak lengkap, tidak konsisten dan dikembangkan
secara bertahap. Kebanyakan instrument keuangan, yang sifatnya dapat
dieksekusi, diperlakukan sebagai pos-pos di luar neraca. Kemudian FASB
menerbitkan FAS No.133, yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan April
2003, untuk memberikan pendekatan tunggal yang komprehensif atas akuntansi
untuk transaksi derivatif dan lindung nilai. IFRS No. 39 (revisi) berisi
panduan yang untuk pertama kalinya memberikan tuntunan yang universal terhadap
akuntansi untuk derivative keuangan.
Provisi dasar standar ini adalah:
- Instrument-instrumen derivatif dicatat pada neraca sebagai aktiva dan kewajiban. Instrumen derivatif dicatat sebesar nilai wajarnya, termasuk yang melekat pada kontrak utama yang tidak dicatat sebesar nilai wajarnya.
- Keuntungan atau kerugian dari perubahan dalam nilai wajar instrument derivatif, bukan termasuk aktiva atau kewajiban, namun diakui sebagai laba jika direncanakan sebagai lindung nilai.
- Lindung nilai haruslah sangat efektif agar layak mendapatkan perlakuan akuntansi khusus, yaitu keuntungan atau kerugian atas instrument lindung nilai secara tepat harus mengimbangi keuntungan atau kerugian sesuatu yang dilindung nilai.
- Hubungan lindung nilai harus terdokumentasi secara lengkap demi manfaat pembaca laporan.
- Keuntungan/kerugian dari investasi bersih dalam mata uang asing (posisi aktiva atau kewajiban terpapar bersih) pada awalnya dicatat dalam laba komprehensif lainnya. Selanjutnya direklasifikasikan ke dalam laba berjalan jika anak perusahaan tersebut dijual atau dilikuidasi.
- Keuntungan/kerugian dari lindung nilai terhadap arus kas masa depan yang belum pasti, seperti perkiraan penjualan ekspor, pada awalnya diakui sebagai bagian dari laba komprehensif. Keuntungan/kerugian diakui dalam laba apabila transaksi yang diperkirakan terjadi itu mempengaruhi laba.
Namun, meskipun aturan penuntun yang
dikeluarkan FASB dan IASB telah banyak mengklarifikasi pengakuan dan pengukuan
derivatif, masih saja terdapat beberapa masalah. Yang pertama berkaitan dengan
nilai wajar. Kompleksitas pelaporan keuangan juga semakin meningkat jika
lindung nilai dianggap sangatlah tidak efektif untuk mengimbangi risiko valas.
Ø
Masalah
Akuntansi dan Pengendalian Terkait Dengan Manajemen Risiko Nilai Tukar Mata
Uang Asing
Perusahaan-perusahaan
secara berkesinambungan menciptakan dan menerapkan strategi-strategi baru untuk
memperbaiki arus kas mereka dalam rangka meningkatkan kekayaan pemegang saham.
Sejumlah strategi mengharuskan dilakukannya ekspansi dalam pasar local.
Strategi-strategi lain mengharuskan penetrasi ke dalam pasar asing. Pasar luar
negeri bisa sangat berbeda dari pasar lokal. Pasar luar negeri menciptakan
kesempatan timbulnya peningkatan arus kas perusahaan.
Banyaknya
hambatan masuk ke dalam pasar luar negeri yang telah dicabut atau berkurang,
mendorong perusahaan-perusahaan untuk memperluas perdagangan internasional.
Konsekuensinya, banyak perusahaan nasional berubah menjadi perusahaan
multinasional (multinasional corporation) yang didefinisikan sebagai
perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam suatu bentuk bisnis internasional. Tujuan
MNC sendiri secara umum adalah memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Penentuan
tujuan sangat penting bagi sebuah MNC, karena semua keputusan yang akan
dilakukan harus memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan tersebut. Setiap
usulan kebijakan korporasi tidak hanya perlu mempertimbangkan laba potensial,
tetapi juga risiko-risikonya. Sebuah MNC harus membuat keputusan-keputusan
berlandaskan tujuan yang sama dengan tujuan perusahaan domestik murni. Tetapi
di sisi lain, perusahaan MNC memiliki kesempatan yang jauh lebih luas, yang
membuat keputusannya menjadi lebih kompleks.
Ada
beberapa kendala yang dialami oleh perusahaan MNC seperti, kendala lingkungan,
kendala regulatori, dan kendala etika. Kendala lingkungan dapat dilihat dari
perbedaan karakteristik tiap negara. Kendala regulatori berupa perbedaan
peraturan setiap negara yang ada seperti, pajak, aturan-aturan konversi valuta,
serta peraturan-peraturan lain yang dapat mempengaruhi arus kas anak
perusahaan. Kendala etika sendiri digambarkan sebagai suatu praktek bisnis yang
berbeda-beda di tiap Negara.
MNC, dalam melakukan bisnis
internasionalnya, secara umum dapat menggunakan metode-metode berikut:
- Perdagangan internasional
- Licensing
- Franchising
- Usaha patungan
- Akuisisi perusahaan
- Pembentukan anak perusahaan baru di luar negeri
Metode-metode
bisnis internasional meminta investasi langsung dalam operasi-operasinya di
luar negeri atau lebih dikenal dengan sebutan Direct Foreign Invesment (DFI).
Perdagangan internasional dan pemberian lisensi biasanya tidak dianggap sebagai
DFI karena keduanya tidak melibatkan investasi langsung dalam operasi di luar
negeri. Franchising dan usaha patungan cenderung meminta investasi langsung,
tetapi dalam jumlah relatif kecil. Akuisisi dan pendirian anak perusahaan baru
merupakan elemen DFI yang paling besar. Berbagai peluang serta keuntungan
sebuah MNC tidak lepas dari risiko yang akan muncul. Walaupun bisnis internasional
dapat mengurangi exposure sebuah MNC terhadap kondisi-kondisi ekonomi negara
asalnya, bisnis internasional biasanya juga meningkatkan exposure MNC terhadap
pergerakan nilai tukar, kondisi ekonomi luar negeri, dan risiko politik.
Sebagian besar bisnis internasional meminta pertukaran satu valuta dengan
valuta yang lain untuk melakukan pembayaran. Karena nilai tukar terus
berfluktuasi, jumlah kas yang dibutuhkan untuk melakukan pembayaran juga tidak
pasti. Konsekuensinya, jumlah unit valuta negara asal yang dibutuhkan untuk
membayar bisa berubah walaupun pemasoknya tidak mengubah harga. Selain itu,
ketika perusahaan multinasional memasuki pasar asing untuk menjual produk,
permintaan atas produk tersebut tergantung pada kondisi-kondisi ekonomi dalam
pasar tersebut. Jadi, arus kas perusahaan multinasional dipengaruhi oleh
kondisi-kondisi ekonomi luar negeri.
Manajemen dapat menggunakan pengendalian terhadap nilai tukar mata uang asing dengan lindung nilai. Namun, setiap strategi manajemen risiko keuangan harus mengevaluasi efektivitas program lindung nilai tersebut. Umpan balik dari sistem evaluasi yang berjalan akan membantu untuk menyusun pengalaman kelembagaan dalam praktek menajamen risiko. Penilaian kinerja program manajemen risiko juga memberikan informasi mengenai kapan strategi yang ada sudah tidak lagi tepat untuk digunakan. Jadi intinya, pengendalian keuangan yang efektif adalah dengan sistem evaluasi kinerja.
Manajemen dapat menggunakan pengendalian terhadap nilai tukar mata uang asing dengan lindung nilai. Namun, setiap strategi manajemen risiko keuangan harus mengevaluasi efektivitas program lindung nilai tersebut. Umpan balik dari sistem evaluasi yang berjalan akan membantu untuk menyusun pengalaman kelembagaan dalam praktek menajamen risiko. Penilaian kinerja program manajemen risiko juga memberikan informasi mengenai kapan strategi yang ada sudah tidak lagi tepat untuk digunakan. Jadi intinya, pengendalian keuangan yang efektif adalah dengan sistem evaluasi kinerja.
Sistem
evaluasi kinerja terbukti bermanfaat dalam berbagai sektor. Sektor ini
mencakup, tetapi tidak terbatas pada, bagian treasuri perusahaan, pembelian dan
anak perusahaan luar negeri. Kontrol terhadap bagian treasuri perusahaan
mencakup pengukuran kinerja seluruh prodram manajemen risiko nilai tukar,
mengidentifikasikan lindung nilai yang digunakan, dan pelaporan hasil lindung
nilai. Sistem evaluasi tersebut juga mencakup dokumentasi atas bagaimana dan
sejauh apa bagian trasuri perusahaan membantu unit usaha lainnya dalam
organisasi itu.
Dalam
banyak organisasi, manajemen risiko valuta asing tersentralisasi pada kantor
pusat perusahaan. Hal ini memungkinkan para manajer anak perusahaan untuk
berkonsentrasi pada usaha intinya. Namun demikian, ketika membandingkan hasil
actual dan hasil yang diperkirakan, sistem evaluasi harus memiliki acuan yang
digunakan untukmembandingkan keberhasilan perlindungan risiko perusahaan.
BAB 11
PENETAPAN
HARGA TRANSFER DAN PERPAJAKAN INTERNASIONAL
·
Konsep Dasar
Perpajakan Internasional
Rumitnya hukum dan aturan yang menentukan pajak bagi perusahaan
asing dan laba yang dihasilkan di luar negri sebenarnya berasal dari beberapa
konsep dasar
a. Netralitas
pajak adalah bahwa pajak
tidak memiliki pengaruh (atau netral) terhadap keputusan alokasi sumberdaya.
b. Ekuitas
pajak adalah bahwa wajib
pajak yang menghadapi situasi yang mirip dan serupa semestinya membayar pajak
yang sama tetapi terhadap ketidaksetujuan antar bagaimana mengimplementasikan
konsep ini.
·
Konsep
Keterkaitan Pajak dengan Laba dari Luar Negeri
Beberapa Negara separti prancis, kosta Rika, hongkong panama
afrika selatan, swiss dan venezuala menerapkan prinsip pemajakan teritorial dan
tidak mengenakan pajak terhadap perusahaan yang berdomisili di dalam negri yang
labanya dihasilkan di luar wilayah Negara tersebut. Sedangkan kebanyakan Negara
(seperti Australia, Brazil, Cina, Republik Ceko, Jerman, Jepang, Meksiko,
belanda, inggris, dan Amarika Serikat) menerapkan prinsip seluruh dunia dan
mengenakan pajak terhadap laba atau pendapatan perusahaan dan warga Negara di
dalamnya, tanpa melihat wilayah Negara.
·
Kredit Pajak Luar Negeri
Kredit pajak dapat di perkirakan jika jumlah pajak penghasilan
luar negri yang dibayarkan tidak terlampau jelas (yaitu ketika anak perusahaan
luar negri mengirimkan sebagian laba yang bersumber dari luar negri kepada
induk perusahaan domestik). Disini deviden yang dilaporkan dalam surat
pemberitahuan pajak induk perusahaan harus dihitung kotor (gross-up) untuk mencakup
jumlah pajak( yang dianggap terbayar) ditambah seluruh pajak pungutan luar
negri yang berlaku. Ini berarti seakan-akan induk perusahaan domestic menerima
dividen yang didalamnya termasuk pajak terhutang kepeda pemerintah asing dan
kemudian membayarkan pajak itu.
·
Perencanaan Pajak dalam Perusahaan Multinasional
Dalam melakukan perencanaan pajak perusahaan multinasional
memiliki keunggulan tertentu atas perusahaan yang murni domestik karena
memiliki fleksibilitas geografi lebih besar dalam menentukan lokasi produksi
dan sistem distribusi. Fleksibilitas ini memberikan peluang tersendiri untuk
memanfaatkan perbedaan ataryuridis pajak nasional sehingga dapat menurunkan
beban pajak perusahaan secara keseluruhan.
Pengamatan atas masalah
perencanaan pajak ini di mulai dengan dua hal dasar:
a. Pertimbangan pajak seharusnya tidak pernah
mengandalikan strategi usaha
b. Perubahan hokum pajak secara konstan membatasi
manfaat perencanaan pajak dalam jangka waktu panjang.
·
Variabel-variabel dalam penentuan harga transfer
Harga transfer menetapkan nilai moneter terhadap pertukaran
antarperusahaan yang terjadi antara unit operasi dan merupakan pengganti harga
pasar. Pada umumnya harga transfer dicatat sebagai pendapatan oleh satu unit
dan biaya oleh unit lainnya. Transaksi lintas Negara juga membuka perusahaan
multinasional terhadap sejumlah pengaruh lingkungan yang menciptakan sekaligus
menghancurkan peluang untuk meningkatkan laba perusahaan melalui penetapan
harga transfer. Sejumlah variabel separti pajak, tarif kompetisi laju infalsi,
nilai mata uang, pembatasan atas transfer dana, resiko politik dan kepentingan
sekutu usaha patungan sangat memperumit keputusan penentuan harga transfer.
·
Masalah Mendasar dalam Metode
Pengalihan Harga
Dalam suatu dunia dengan harga transfer yang
sangat kompetitif, tidak akan menjadi masalah besar ketika hendak menetapkan
harga transfer sumber daya dan jasa antar perusahaan. Namun demikian, jarang
sekali terdapat pasar eksternal yang kompetitif untuk produk-produk yang
ditransfer antar entitas yang berhubungan istimewa tersebut. Masalah penentuan
biaya ini sangat terasa dalam tingkat internasional, kareba konsep akuntansi
biaya ini berbeda dari satu negara ke negara lainnya.
Sumber
:
http://endangkusumawati.blogspot.com/2013/06/manajemen-risiko-keuangan.html
http://endangkusumawati.blogspot.com/2013/06/penetapan-harga-transfer-dan-perpajakan.html
Choi, Frederick D.S., and
Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku 1, Edisi 5., Salemba
Empat, Jakarta.
Choi, Frederick D.S., and
Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku 2, Edisi 5., Salemba
Empat, Jakarta.
http://muhammadandiazis.blogspot.com/2011/05/penetapan-harga-transfer-dan-perpajakan.html
Nama : Intan Vantimi
NPM : 23211638
TUGAS KE-4 : AKUNTANSI INTERNASIONAL (KASUS 12-1)
NPM : 23211638
Kelas : 4EB14
KASUS 12-1 MUSCLE MAX : PELATIH PRIBADI ANDA SENDIRI
1. masalah apa yang disebutkan dalam kasus diatas ?
KASUS 12-1 MUSCLE MAX : PELATIH PRIBADI ANDA SENDIRI
1. masalah apa yang disebutkan dalam kasus diatas ?
jawab : Perbedaan
harga jual muscle max yang tinggi antara Negara Australia dengan Negara
asia, yang sama-sama menjual peralatan angkat berat, serta Negara
republic cina memberikan insentif fiscal bagi perusahaan yang melakukan
ekspor, meskipun tariff pajak penghasilan perusahaan yang normal 33 %,
pihak otoritas pajak di katon telah menyetujui tarif sebesar 10 % untuk
seluruh laba yang di peroleh dari kegiatan ekspor sehingga manajer
muscle max- Australia masih tetap skeptic dan merasa bahwa pihaknya
mananggung inefesiensi yang dilakukan manajer kantor.
2. Serangkaian tindakan apa yang akan anda rekomendasi untuk menyelesaikan masalah yang telah anda di indentifikasikan ?
jawab
: rekomendasi untuk menyelesaikan masalah ini adalah adanya kesamaan
harga jual antara perusahaan afiliasi di setiap negara dan adanya
kesamaan pajak dari alat tersebut