BAB 1
PENDAHULUAN
Akuntansi memainkan peran penting dalam masyarakat,
sebagai cabang dari ilmu ekonomi, akuntansi menyediakan informasi mengenai
perusahaan dan transaksinya untuk memfasilitasi keputusan alokasi sumber daya
oleh para pengguna informasi tersebut. Akuntansi internasional yang diulas
dalam buku ini, tidaklah berbeda dari peranan yang dimaksudkan. Akuntansi
international mencakup beberapa proses yang luas : pengukuran, pengungkapan dan
pemeriksaan. Pemahaman terhadap dimensi internasional dari proses akuntansi
yang baru saja dijelaskan merupakan sesuatu yang penting bagi mereka yang ingin
mengelola suatu usaha atau memperoleh atau memasok pembiayaan melintasi batas-
batas Negara. Jumlah akuntansi dapat berbeda secara signifikan sesuai dengan
prinsip-prinsip yang mengaturnya. Perbedaan-perbedaan dalam budaya, praktik,
bisnis, politik dan perundang-undangan, sistem hukum, nilai mata uang, tingkat
inflasi lokal, resiko bisnis, dan hukum pajak seluruhnya memengaruhi bagaimana
MNC melakukan kegiatan operasi dan pelaporan keuangannya di seluruh dunia. Tidaklah
mungkin dapat memahami laporan keuangan dan pengungkapan lainnya tanpa pengetahuan
mengenai prinsip akuntansi dan budaya usaha yang mendasarinya.
SUDUT
PANDANG SEJARAH
Mempelajari akuntansi
internasional menjadi makin berkembang dalam beberapa tahun ini. Kita memulainya
dengan sejarah singkat mengenai subjek ini :
Sejarah akuntansi merupakan sejarah internasional .
Kronologi berikut ini menunjukan bahwa akuntansi telah meraih keberhasilan
besar dalam kemampuannya untuk diterapkan dari suatu kondisi nasional ke
kondisi lainnya, sementara di pihak – pihak lain memungkinkan timbulnya
perkembangan terus – menerus dalam bidang teori dan praktikan di seluruh dunia.
1. Sebagai permulaan, sistem
Pembukuan Berpasangan (Double entry bookkeeping )
Sistem pembukuan berpasangan (double-entry
bookkeeping) berawal dari negara – negara kota di Italia pada abad ke-14 dan
ke-15. Perkembangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di
Italia Utara dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan
pajak terhadap transaksi komersial. “Pembukuan ala Italia” kemudian beralih ke
Jerman untuk membantu para pedagang pada zaman Fugger dan kelompok Hanseatik.
Singkat kata, gagasan akuntansi pembukuan berpasangan mencapai kepulauan
Inggris. Perkembangannya menciptakan kebutuhan yang tak terelakkan lagi bagi
kepentingan komersial Inggris untuk mengelola dan mengendalikan perusahaan
daerah koloni serta untuk pencatatan perusahaan kolonial. Kebutuhan – kebutuhan
tersebut menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi pada tahun 1850-an dan
profesi akuntansi publik di Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an.
2. Model Akuntansi Belanda digunakan di
Indonesia
Perkembangan juga terjadi di tempat lain, model
akuntansi Belanda di ekspor ke Indonesia. Sistem akuntansi Prancis wilayah di
Afrika yang di bawah pemerintahan Prancis, sedangkan kerangka pelaporan
menemukan tempatnya di Polinesia dan sistem Jerman berpengaruh di Jepang,
Swedia dan Rusia.
3. Perkembangan
Akuntansi didukung oleh adanya pendidikan (munculnya sekolah bisnis)
Seiring dengan kekuatan ekonomi amerika serikat yang
tumbuh selama paruh pertama abad ke -20, kerumitan masalah-masalah akuntansi
muncul juga secara bersamaan. Sekolah – sekolah bisnis membantu perkembangan tersebut
dengan merumuskan bidang-bidang masalah dan pada akhirnya mengakui sebagai
suatu disiplin ilmu akademik sendiri pada berbagai tingkat sekolaj tinggi.
4. Seiring
perubahan jaman dan perkembangan hubungan internasional, kerumitan akuntansi
semakin menjadi
Mengatasi paradoks sejarah akuntansi ini telah lama
menjadi perhatiaan, baikoleh para pengguna maupun penyusun informasi akuntansi.
SUDUT
PANDANG KONTEMPORER
1) Adanya usaha mengurangi perbedaan
akuntansi internasional
Merupakan sesuatu yang penting di satu sisi, sekarang
ini terdapat sejumlah faktor tambahan yang turut menambah pentingnya
mempelajari akuntansi internasional.faktor-faktor ini tumbuh dari pengurangan
yang signifikan dan terus menerus atas hambatan perdagangan dan pengendalian
modal secara nasional.
2) Pengendalian Modal
3) Valuta Asing
4) Investasi asing
langsung
5) Liberalisasi
transaksi
6) Privatisasi
perusahaan pemerintah (untuk pengurangan pengendalian valas dan pembatasan
investasi lintas batas)
7) Kemajuan dalam
teknologi informasi.
Apabila usaha-usaha mengurangi perbedaan akuntansi
internasional merupakan sesuatu yang penting di satu sisi, sekarang ini
terdapat sejumlah faktor tambahan yang turut menambah pentingnya mempelajari
akuntansi internasional. Faktor-faktor ini tumbuh dari pengurangan yang
signifikan dan terus-menerus hambatan perdagangan dan pengendalian modal secara
nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan dalam teknologi informasi.
Pengendalian nasional terhadap arus modal, valuta asing, investasi asing
langsung, dan transaksi terkait telah diliberalisasikan secara dramatis dalam
beberapa tahun terakhir, sehingga mengurangi hambatan-hambatan terhadap bisnis
internasional.
Kemajuan dalam teknologi informasi juga menyebabkan
perubahan radikal dalam ekonomi produksi dan distribusi. Produksi yang
terintegrasi secara vertical tidak lagi menjadi bukti model operasibyang
efisien. Hubungan informasi, secara global dan seketika memberi makna bahwa
produksi semakin dialihkontrakkan kepada siapa saja dengan ukuran apa pun
dimana saja di dunia yang memiliki kemampuan terbaik dalam melakukan suatu
pekerjaan atau suatu bagian dari pekerjaan tersebut. Hubungan wajar
timbale-balik yang menjadi karakter hubunngan perusahaan dengan pemasok,
perantara dengan pelanggan mereka digantikan dengan hubungan kerja sama global
dengan pemasok, pemasok dari pemasok, perantara, pelanggan, dan pelanggan dari
pelanggan.
Perbedaan
akuntansi internasional dengan akuntansi lain terdapat pada :
1. Yang dilaporkan
adalah perusahaan multinasional (multinasional company – MNC).
2. Operasi transaksi
melintasi batas – batas negara.
3. Pelaporan ditujukan
kepada pengguna yang berlokasi di negara selain negara perusahaan.
4. Perpajakan
Internasional
5. Transaksi
Internasional.
PERTUMBUHAN
DAN PENYEBARAN OPERASI MULTINASIONAL
Bisnis internasional secara tradisional terkait dengan
perdagangan luar negeri. Saat ini, bisnis internasional semakin berhubungan
dengan investasi asing langsung, yang meliputi pendirian system manufaktur atau
distribusi di luar negeri dengan membentuk afiliasi yang dimiliki seutuhnya,
usaha patungan atau aliansi strategis. Saat terlihat jelas adanaya bias dari
Negara –negara maju terhadap investasi asing, secara langsung arus investasi
meledak ke Negara- Negara berkembang.
Operasi yang dilaksanakan di luar negeri membuat
manajer keuangan dan akuntan menghadapi resiko berupa semua jenis masalah yang
tidak mereka hadapi ketika operasi perusahaan dilaksanakan di dalam wilayah
suatu negara. Manajer keuangan dan akuntan juga harus memahami pengaruh
kompleksitas lingkungan pengukuran akuntansi suatu perusahaan multinasional
(multinational enterprise–MNE).
INOVASI
KEUANGAN
Manajemen risiko telah menjadi istilah yang popular
dalam lingkungan perusahaan dan manajemen. Perputan naik turunnya harga
ini tidak serta-merta langsung berdampak pada proses pelaporan internal, tetapi
juga menghadapkan perusahaan pada risiko menderitanya kerugian ekonomis.
Ketergantungan yang ditimbulkan terhadap praktik pelaporan internasional dan
kebingungan yang timbul dari perbedaan pengukuran produk risiko keuangan.
KOMPETISI
GLOBAL
Faktor lain yang turut menyumbangkan semakin
pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena kompetisi global. Terdapat
standar penentuan acuan (benchmarking), yaitu standar perbandingan yang
digunakan ini melampaui batas-batas nasional. Para pembaca laporan keuangan
yang tidak menyadari perbedaan pengukuran nasional dan perhitungan penyesuaian
yang diperlukan dengan jelasnya berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.
MERGER DAN
AKUISISI LINTAS BATAS NEGARA
Seiring dengan berlanjutnya trend global atas
konsolidasi industry, berita mengenai merger dan akuisisi internasional praktis
merupakan kenyataan sehari-hari. Apabila merger umumnya diringkas dengan
istilah sinergi operasi atau skala ekonomi, akuntansi memainkan peranan yang
penting dalam mega konsolidasi ini karena angka-angka yang dihasilkan akuntansi
bersifat mendasar dalam proses penilaian perusahaan.
INTERNASIONALISASI
PASAR MODAL
Faktor yang mungkin banyak menyumbangkan perhatian
lebih terhadap akuntansi internasional di kalangan eksekutif perusahaan,
invetor, regulator pasar, pembuat standar akuntansi, dan para pendidik ilmu
bisnis adalah internasionalisasi pasar modal seluruh dunia. Rata-rata ukuran
dan volume perdagangan per tahun atas perusahaan yang mencatatkan sahamnya
telah tumbuh secara besar, yang sebagian diakibatkan oleh merger dan akuisisi,
yang juga berakibat pada penghapusan pencatatan saham (delisting) yang
dilakukan beberapa perusahaan terkait. Tiga wilayah pasar ekuitas terbesar
adalah Amerika Utara, Asia Pasifik, dan Eropa.
1. AMERIKA
UTARA
Ekonomi AS dan pasar sahamnya mengalami pertumbuhan
tanpa henti selama tahun 1990-an. Relative pentingnya Amerika Utara dalam pasar
ekuitas global juga meningkat: kapitalisasi pasar di Amerika Utara dalam
prosentase terhadap total global berada pada posisi 57,2 persen pada awal tahun
2000.
2. ASIA
PASIFIK
Hingga akhir-akhir ini, banyak ahli yang memperkirakan
Asia akan menjadi wilayah pasar ekuitas kedua terpenting. Prospek pertumbuhan
masa depan dalam pasar ekuitas Asia tampak kuat. Demikian juga, pemerintah dan
bursa efek di Asia berada di bawah tekanan untuk memperbaiki kualitas dan
kredibilitas pasar untuk menarik para investor.
3. EROPA
Eropa adalah wilayah pasar ekuitas terbesar kedua di
dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume perdagangan. Pasar ekuitas Eropa
akan terus tumbuh. Arus ekuitas lintas batas meningkat dalam prosentase
dibandingkan peningkatan arus obligasi lintas batas, sebagian karena ekuitas
merupakan investasi yang menguntungkan sejak jatuhnya pasar pada bulan Oktober
1987.
BAB II
PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI
Akuntansi harus memberikan respon terhadap kebutuhan
masyarakat akan informasi yang terus berubah dan mencerminkan kondisi budaya,
ekonomi, hukum, sosial, dan politik yang ada dalm lingkup operasinya. Pada
awalnya akuntansi tidak lebih dari sistem pencatatan perbankan tertentu dan
skema pemungutan pajak. Namun seiring semakin bermunculan perusahaan-perusahaan
moderen yang mendorong pelaporan keuangan dan auditing secara periodik maka
akuntan harus mengikuti perkembangan yang terjadi dan mampu untuk mengukur dan
melaporkan kewajiban pemulihan kondisi lingkungan dan mampu mengungkapkan
praktik-praktik kotor yang terjadi. Akuntansi memberikan informasi pengambilan
keputusan kepada pasar surat berharga. Hal ini membawa kita untuk melakukan
klasifikasi. Klasifikasi merupakan dasar untuk memahami dan menganalisis mengapa
dan bagaimana sistem akuntansi nasional berbeda-beda. Kita juga dapat
menganalisis apakah sistem – sistem tersebut cenderung menyatu atau berbeda. Tujuan
klasifikasi adalah untuk mengelompokkan sistem akunatansi keuangan menurut
karakteristik khususnya. Klasifikasi mengungkapkan struktur dasar dimana
anggota-anggota kelompok memiliki kesamaan dan apa yang membedakan
kelompok-kelompok yang yang beraneka ragam satu sama lain.
PERKEMBANGAN
Standard dan praktik akuntansi di setiap Negara
merupakan hasil dari interaksi yang kompleks di antara faktor ekonomi, sejarah,
kelembagaan dan budaya.faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan akuntasi
nasional juga membantu menjelaskan perbedaan akuntansi antar bangsa. Ada delapan
faktor yang dapat kita yakini memiliki pengaruh yang signifikan dalam
perkembangan akuntansi yaitu :
1) Sumber pendanaan.
Di Negara – Negara dengan pasar ekuitas yang kuat
seperti amerika serikat dan inggris akuntansi memiliki focus atas
seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan dan di rancang untuk membantu
investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait.
2) Sistem hukum.
Sistem hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga
berinteraksi. Dunia barat memiliki dua orientasi dasar : kodifikasi hukum dan
hukum umum.
3) Perpajakan.
Peraturan pajak secara efektif menentukan standar
akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun
mereka untuk mengklaimnya untuk kegiatan perpajakan.
4) Ikatan politik dan
ekonomi.
Akuntansi di alihkan melalui penaklukan, perdagangan
dan kekuatan sejenis. Sistem pencatatan berpasangan yang beawal di italia pada
tahun 1400-an secara perlahan –lahan menyebar luas di eropa bersamaan dengan
gagasan – gagasan pembaharuan lainnya.
5) Inflasi.
Inflasi mengaburkan biaya historis akuntansi melalui
penurunan berlebihan terhadap nilai–nilai asset dan beban- beban terkait,
sementara di sisi lain melakukan peningkatan berlebihan terhadap pendapatan.
6) Tingkat perkembangan
ekonomi.
Faktor yang mempengaruhi jenis transaksi usaha
yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling
utama.
7) Tingkat
pendidikan.
Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit
(sophisticated) akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan
disalahgunakan.
8) Budaya.
Di sini budaya berarti nilai – nilai dan prilaku
yang di bagi oleh suatu masyarakat. Variabel budaya mendasari pengaturan
kelembagaan di suatu Negara.
Hofstede
menjelaskan empat dimensi budaya nasional (nilai sosial):
1. Individualisme,
merupakan kecenderungan terhadap tatanan sosial yang tersusun longgar
dibandingkan terhadap tatanan yang tersusun ketat dan saling tergantung
2. Jarak kekuasaan,
sejauh mana hierarki dan pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan organisasi
secara tidak adil dan dapat diterima.
3. Penghidaran
ketidakpastian, sejauh mana masyarakat tidak merasa nyaman dengan ambiguitas
dan suatu masa depan yang tidak pasti
4. Maskulinitas, sejauh
man peranan gender di bedakan dan kinerja dan pencapaian yang dapat dilihat
(nilai-nilai maskulin yang tradisional) ditekankan daripada hubungan dan
perhatian (nilai-nilai feminim yang tradisional)
Berdasarkan analisis diatas Gray mengusulkan empat
dimensi nilai akuntansi yang memengaruhi praktik pelaporan keuangan suatu
negara :
1) Provesionalisme
versus kontrol wajib : preferensi terhadap pelaksanaan pertimbangan provesional
individu dan regulasi sendiri kalangan profesional dibandingkan terhadap
kepatuhan dengan ketentuan hukum yangtelah di tentukan.
2) Keseragaman versus
fleksibilitas : preferensi terhadap keseragaman dan konsistensi dibandingkan
dengan fleksibilitas dalam berekasi terhadap suatu keadaan tertentu.
3) Konservatisme versus
optimisme : preferensi terhadap ukuran-ukuran laba yang lebih konservatif
merupakan hal yang konsisten dengan penghindaran ketidakpastian yang kuat yang
berasal dari perhatian terhadap keamanan dan kebutuhan yang dipersepsikan untuk
mengadopsi pendekatan yang hati-hati untuk menangani ketidakpastian masa depan
4) Kerahasiaan versus
tranparansi : preferensi atas kerahasiaan dan pembatasan informasi usaha
menurut dasar kebutuhan untuk tahu dibandingkan dengan kesediaan untuk mengungkapkan
informasi kepada publik.
EMPAT
PENDEKATAN TERHADAP PERKEMBANGAN AKUNTANSI
Klasifikasi awal yang di lakukan adalah di usulkan
oleh Mueller pertengahan tahun 1960-an. Ia mengindentifikasi empat pendekatan
terhadap perkembangan akuntansi di Negara – Negara barat dengan sistem ekonomi
berorientasi pasar.
1. Berdasarkan
pendekatan makroekonomi, praktik akuntansi didapatkan dari dan di rancang untuk
meningkatkan tujuan makroekonomi nasional.
2. Berdasarkan
pendekatan mikroekonomi , akuntansi berkembang dari prinsip- prinsip
mikroekonomi
3. Berdasarkan
pendekatan disiplin independen , akuntansi berasal dari praktik bisnis dan
berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dari pertimbangan,
coba –coba dan kesalahan.
4. Berdasarkan
pendekatan seragam, akuntansi distandarisasi dan digunakan sebagai alat untuk
kendali administrative oleh pemerintah pusat.
BAB III
AKUNTANSI KOMPARATIF EROPA
Dalam Bab 2 kita telah belajar tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
sistem akuntansi sebuah negara, termasuk sumber-sumber keuangan, sistem hukum,
perpajakan, ikatan politik dan ekonomi, serta inflasinya. Pada Bab 3 ini kita
akan membahas lima Negara Eropa anggota Uni Eropa (EU) :
Berfokus pada lima anggota Uni Eropa : Republik Ceko,
Prancis, Jerman, Belanda dan Inggris. Merupakan anggota asli masyarakat ekonomi
eropa ketika organisasi tersebut didirikan pada tahun 1957. Inggris
bergabung pada tahun 1973. Keempat Negara ini memiliki ekonomi yang berkembang
pesat dan merupakan rumah bagi banyak perusahaan multinasional terbesar dunia.
BEBERAPA
PENGAMATAN TENTANG STANDAR DAN PRAKTIK AKUNTANSI
· Standar akuntansi merupakan regulasi
atau peraturan (sering kali termasuk hukum dan anggaran dasar) yang mengatur
pengolahan laporan keuangan .
· Susunan standar merupakan proses
perumusan standar akuntansi.
Tiga alasan
praktik akuntansi dapat menyimpang dari standar akuntansi :
1. Di banyak negara
hukuman untuk kegagalan dengan pernyataan akuntansi resmi dianggap lemah atau
tidak efektif.
2. Perusahaan bisa
dengan sukarela melaporkan lebih banyak informasi daripada yang diharuskan.
3. Beberapa negara
mengizinkan perusahaan untuk keluar jalur standar akuntansi jika hal tersebut
bisa menggambarkan hasil operasi dan posisi keuangan perusahaan dengan lebih
baik.
Susunan
standar akuntansi menggabungkan dua kombinasi, yaitu :
1. Sektor swasta:
profesi akuntansi dan kelompok lain (pengguna dan penyusun laporan keuangan)
2. Sektor umum:
perwakilan seperti petugas pajak, perwakilan pemerintah yang bertanggungjawab
atas hukum komersial dan komisi keamanan.
IFRS DALAM
UNI EROPA
Kecenderungan
dalam laporan keuangan menghadap ke arah kewajaran penyajian, setidaknya bagi
laporan keuangan gabungan. Kecenderungan ini sangat benar dalam uni eropa.
Untuk memahami akuntansi eropa, seseorang harus bisa memahami IFRS dan
persyaratan akuntansi setempat. Banyak perusahaan akan memilih untuk mengikuti
persyaratan setempat di perushaan – perusahaan dimana IFRS digunakan.
Tampilan tabel “persyaratan IFRS” meringkaskan
persyaratan Uni Eropa untuk menggunakan IFRS di lima negara yang diteliti.
Penggabungan laporan keuangan bisa diharapkan dimana IFRS diperlukan, tapi
perbedaannya tetap ada ketika tidak ada penggabungan.
Laporan
Keuangan
Laporan keuangan IFRS terdiri atas neraca gabungan,
laporan laba-rugi, laporan kas, laporan perubahan ekuitas (atau laporan laba
rugi dan pengeluaran yang diakui), dan catatan penjelasan. Ungkapan catatan
harus mencakup:
Ø Kebijakan akuntansi yang diikuti
Ø Penilaian yang dibuat oleh manajemen dalam menetapkan
kebijakan akuntansi yang penting
Ø Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber-sumber
penting tentang ketidakpastian estimasi
Patokan
Akuntansi
Ø Semua kombinasi bisnis dianggap pembelanjaan.
Ø Goodwill diuji setiap tahun untuk memeriksa penurunan
nilainya dan jika negative harus segera diakui dalam pendapatan.
Ø Penanaman modal dalam perusahaan gabungan dengan
metode ekuitas.
Ø Translasi laporan keuangan dari operasi asing
didasarkan pada konsep mata uang fungsional.
Ø Aset dinilai berdasarkan harga perolehan atau harga
pasar.
Ø Depresiasi dibebankan secarasistematis atas umur
penggunaan asset, menggambarkan pola pemakaian manfaat.
Ø Persediaan dinilai secara FIFO atau beban rata-rata
sesuai menurut IFRS.
Ø Pinjaman keuangan dikapitalisasi dan diamortisasi,
sementara pinjaman operasional dibebankan pada dasar sistematis.
Ø Pajak-pajak yang ditangguhkan dibayar penuh.
SISTEM
AKUNTANSI KEUANGAN LIMA NEGARA
1. Perancis
Perancis
merupakan pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional di dunia. Kementrian
Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptale General (kode
akuntansi nasional) resmi yang pertama pada bulan September 1947. Pada Tahun
1986, rencana tersebut diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam Direktif
Ketujuh UE terhadap laporan keuangan konsolidasi dan revisi lebih lanjut pada
tahun 1999. Plan Comptable General berisi:
© tujuan
dan prinsip akuntansi seta pelaporan keuangan
© definisi
aktiva, kewajiban, ekuitas pemegang saham, pendapatan dan beban
© atauran
pengakuan dan penilaian
© daftar
akun standar, ketentuan mengenai penggunaannya, dan ketentuan tata buku lainnya
© contoh
laporan keuangan dan aturan penyajiannya
Ciri khusus akuntansi di Perancis
adalah terdapatnya dikotomi (pemisahan) antara laporan keuangan perusahaan
secara tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang dikonsolidasikan.
Meskipun akun-akun perusahaan secara tersendiri harus memenuhi ketentuan
pelaporan wajib, hukum memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti
Standar Pelaporan Keuangan internasional.
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Lima organisasi utama yang terlibat dalam proses
penetapan standar di Prancis adalah :
- Counseil National de la Comptabilite atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)
- Comite de la Reglemetation Comptable atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
- Autorite des Marches Financiers atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
- Ordre des Experts-Comtable atau OEC (Ikatan Akuntansi Publik)
- Compagnie Nationale des Commisaires aix Comptes atau CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional)
Di Perancis profesi akuntansi dan
auditing sejak dahulu telah terpisah. Akuntan dan auditor Perancis diwakili
oleh kedua lembaga, yaitu OEC dan CNCC, meski terdapat sejumlah orang yang
menjadi anggota keduannya. Sesungguhnya, 80% akuntan dengan kualifikasi di
Perancis memiliki kedua klasifikasi tersebut. Dua lembaga profesional memiliki
hubungan dekat dan bekerja sama untuk kepentingan bersama. Kedua terlibat dalam
pengembangan standar akuntansi melalui CNC dan CRC dan keduanya mewakili
Perancis di IASB
Laporan Keuangan
Perusahaan Prancis harus melaporkan berikut ini :
- Neraca
- Laporan laba rugi
- Catatan atas laporan keuangan
- Laporan direktur
- Laporan auditor
Laporan keuangan seluruh perusahaan
perseroaan dan perusahaan dengan kewajiban terbatas lainnya yang melebihi
ukuran tertentu harus diaudit. Perusahaan besar juga harus
menyiapkan dokumen yang terkait dengan pencegahan kepailitan perusahaan
dan laporan sosial, yang keduanya hanya terdapat di Perancis.
Ciri utama pelaporan di Perancis
adalah ketentuan mengenai pengungkapan catatan kaki yang ekstensif dan detail
yang meliputi hal-hal berikut :
- Penjelasan mengenai aturan pengukuran yang diberlakukan
- Perlakuan akuntansi untuk pos-pos dalam mata uang asing
- Laporan perubahan aktiva tetap dan depresiasi
- Detail provisi
- Detail revaluasi yang dilakukan
- Analisis piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo
- Daftar anak perusahaan dan kepemilikan saham
- Jumlah komitmen pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya
- Detail pengaruh pajak terhadap laporan keuangan
- Rata-rata jumlah karyawan sesuai golongan
- Analisis pendapatan menurut aktivitas dan geografis
Perusahaan-perusahaan komersial
harus memberikan laporan sementara per enam bulan. Di antara hal lain, harus
ada informasi yang diberikan untuk:
- Pemakaian air, bahan baku, dan energi, dan tindakan yang diambil untuk meningkatkan efisiensi energi.
- Aktivitas untuk mengurangi polusi di udara, air atau tanah, termasuk polusi suara, dan biayanya.
- Jumlah penyisihan untuk risiko terkait di lingkungan.
Undang-undang Prancis juga berisi
ketentuan yang ditujukan untuk mencegah kebangkrutan (atau mengurangi
akibatnya). Pemikirannya adalah bahwa perusahaan yang memiliki pemahaman yang
baik tentang masalah keuangan internal mereka dan mempersiapkan proyeksi yang
aman bisa menghindari masalah keuangan dengan lebih baik.
Patokan Akuntansi
Akuntansi di Perancis memiliki karakteristik
ganda: perusahaan secara tersendiri harus mematuhi paraturan yang tetap,
sedangkan kelompok usaha konsolidasi memiliki fleksibilitas lebih besar.
Akuntansi untuk perusahaan secara individual merupakan dasar hukum untuk
membagikan dividen dan menghitung pendapatan kena pajak.
Metode pembelian (purchase method)
umumnya digunakan untuk mencatat penggabungan usaha, namum metode penyatuan
kepemilikan (pooling method) dapat digunakan dalam beberapa kondisi.
Muhibah (goodwill) umumnya dikapitalisasi dan diamortisasi terhadap
laba, namun tidak ditentukan berapa lama periode amortisasi yang maksimum.
Goodwill tidak perlu diuji untuk penurunan nilai . Konsolidasi proporsional
digunakan untuk usaha patungan dan metode ekuitas digunakan untuk mencatat
investasi pada perusahaan yang tidak dikonsolidasikan, yang dapat dipengaruhi
secara signifikan. Praktik translasi mata uang asing sama dengan IAS 21. Aktiva
dan kewajiban anak perusahan yang berdiri sendiri ditranslasikan dengan
menggunakam metode kurs penutupan (akhir tahun) dan perbedaan translasi
dimasukan ke dalam ekuitas.
2. Jerman
Akuntansi
nasional Jerman diatur dalam German Commercial Code (HGB), berisi:
· memungkinkan perusahaan yang
mengeluarkan ekuitas atau utang pada pasar modal resmi untuk menggunakan
prinsip akuntansi internasional dalam laporan keuangan gabungan mereka.
· memungkinkan adanya penetapan
perusahaan sector swasta untuk menyusun standar akuntansi bagi laporan keuangan
gabungan.
Regulasi dan
Pelaksanaan Akuntansi
Ada lima
perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan standar di Jerman:
1. German Accounting
Standards Committee atau GASC, atau dalam bahasa Jerman, Deutsches
Rechnungslegungs Standards Committee atau DRSC (Otoritas penyusun standar
Jerman)
2. Financial Accounting
Control Act (Badan pengontrol kepatuhan).
3. Financial Reporting
Enforcement Panel atau FREP (Dewan sector swasta)
4. Federal Financial
Supervisory Authority (Dewan sector public)
5. Wirtschaftsprufer
atau WPs (Badan pemeriksa perusahaan)
Laporan
Keuangan
Perusahaan
Jerman harus melaporkan hal-hal berikut:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Catatan
4. Laporan Manajemen
5. Laporan Auditor
Pengukuran
Akuntansi
Berdasarkan Commercial Code (HGB), Metode
pembelian merupakan metode penggabungan yang mendasar, tetapi penyatuan
kepentingan bisa diterima dalam keadaan tertentu. Ada dua bentuk metode
pembelian yang di ijinkan : metode nilai buku dan metode revaluasi.
3. Republik Ceko
Undang-undang dan praktik akuntansi Republik Ceko
lebih menyesuaikan dengan standar Barat yang menggambarkan prinsip-prinsip yang
ditanamkan dalam European Union Directives.
Regulasi dan
Pelaksanaan Akuntansi
Commercial
Code yang baru di buat oleh parlamen Ceko tahun 1991 dan mulai efektif
pada 1 januari 1992. Dipengaruhi oleh akar undang- undang perdagangan jerman,
commercial Code memperkenalkan sejumlah legislasi dasar yang berhubungan dengan
bisnis.
Laporan
Keuangan
Laporan
keuangan harus bersifat komparatif, terdiri atas:
1. Neraca
2. keuntungan dan
kerugian (Laporan Laba Rugi)
3. Catatan
Pengukuran
Akuntansi
1. Metode Akuisisi (pembelian)
2. Goodwill
dikapitalisasi atau diamortisasi.
3. Aset berwujud dan
tidak berwujud dinilai berdasarkan biaya.
4. Persediaan dinilai
pada biaya rendah (FIFO) atau metode rata-rata.
5. Biaya riset dan
pengembangan dikapitalisasi.
6. Pajak penghasilan
yang ditangguhkan diberikan sepenuhnya untuk semua selisih sementara.
4. Belanda
Akuntansi belanda memberikan beberapa paradox yang
menarik. Belanda memiliki undang – undang akuntansi dan persyaratan laporan
keuangan yang cukup bebas tetapi standar praktir professional yang sangat
tinggi.
Regulasi dan
Pelaksanaan Akuntansi
Regulasi akuntansi di Belanda tetap bersifat liberal
hingga munculnya Act on Annual Financial Statements pada tahun 1970 yang
berisi:
1.
Laporan keuangan tahunan harus menunjukkan gambaran yang jelas dari posisi
keuangan dan hasil tahun tersebut, dan semua artikelnya harus dikelompokkan dan
dijelaskan dengan tepat.
2.
Laporan keuangan harus disusun berdasarkan praktik bisnis yang aman.
Dasar-dasar untuk penulisan asset dan utang serta untuk menentukan hasil
operasi harus diungkapkan.
3.
Laporan keuangan harus disusun pada dasar yang konsisten, dan pengaruh material
dari perubahan dalam prinsip-prinsip akuntansi harus diungkapkan dengan tepat.
4.
Informasi keuangan yang komparatif untuk periode terdahulu harus diungkapkan
dalam laporan keuangan dan catatan kaki yang menyertainya.
Laporan
Keuangan
Laporan
keuangan harus meliputi hal-hal:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Catatan
4. Laporan Direktur
5. Informasi lain yang
sudah ditentukan
Pengukuran
Akuntansi
1. Goodwill
dikapitalisasi dan diamortisasi
2. Persediaan dinilai
dengan FIFO, LIFO atau rata-rata
3. Semua asset tidak
berwujud memiliki usia terbatas.
4. Biaya riset dan
pengembangan hanya dikapitalisasi ketika jumlahnya bisa ditutup kembali
5. Pajak penghasilan
yang ditangguhkan diakui berdasarkan konsep alokasi yang komprehensif.
5. Inggris
Sejak tahun 1970-an, sumber paling penting untuk
pengembangan dalam undang-undang perusahaan adalah EU Directives, terutama
Fourth and Seventh Directive.
Regulasi dan
Pelaksanaan Akuntansi
Undang-undang
tahun 1981 memuat 5 prinsip akuntansi dasar, yaitu:
1. Pendapatan dan beban
disesuaikan dengan dasar akrual.
2. Aset dan kewajiban
individu dalam setiap golongan asset dan kewajiban dihitung secara terpisah.
3. Prinsip konservatisme
(kehati-hatian) diterapkan, khususnya dalam pengenalan penghasilan yang didapat
dan semua kewajiban dan kerugian yang ditemukan.
4. Penerapan kebijakan
akuntansi yang konsisten diharuskan dari tahun ketahun.
5. Prinsip perusahaan
yang terus berjalan bisa diterapkan untuk entitas yang sedang dihitung.
Enam dewan
akuntansi di Kerajaan Inggris:
1. The Institute of
Chartered Accountants in England dan Wales
2. The Institute of
Chartered Accountants in Ireland
3. The Institute of
Chartered Accountants in Scotland
4. The Association of
Chartered Certified Accountants
5. The Chartered
Institute of Management Accountants
6. The Chartered
Institute of Public Finance and Accountancy
Laporan
Keuangan
Laporan keuangan
Inggris mencakup hal-hal:
1. Laporan direktur
2. Akun Laba dan Rugi
serta neraca
3. Laporan arus kas
4. Laporan keseluruhan
laba dan rugi
5. Laporan kebijakan
akuntansi
6. Catatan yang
direferensikan dalam laporan keuangan
7. Laporan auditor
Penghitungan
akuntansi
1. Goodwill
dikapitalisasi dan diamortisasi selama kurang dari 20 tahun
2. Aset-aset dihitung
pada harga perolehan, biaya sekarang atau gabungan keduanya
3. Depresiasi dan
amortisasi harus berhubungan dengan dasar perhitungan yang digunakan untuk
asset-aset yang mendasarinya
4. Persediaan dihitung
berdasarkan FIFO atau rata-rata
5. Pajak yang
ditangguhkan dihitung menggunakan metode hutang dengan dasar provisi penuh untuk
perbedaan berdasarkan waktu.
PENYELESAIAN KASUS 2-2 KELOMPOK USAHA VOLKSWAGEN
HALAMAN 65-68
JAWABANNYA :
1. Karakteristik dasar akuntansi di
jerman adalah :
Negara
Jerman adalah salah satu Negara yang mendomisi perkembangan Akuntansi
Internasional saat ini. Negara Jermasn merupakan salah satu pendiri Komite
Standar Akuntansi Internasional atau International Accounting Standards Board
(IASB) dan memiliki peran penting dalam mengarahkan agenda IASB. Negara-negara
yang lainnya adalah Prancis, Jepang, Inggris, Belanda, dan Amerika Serikat.
Karakteristik
dari Akuntansi di Jerman adalah ketergantungannya terhadap anggaran dasar dan
keputusan pengendalian. Selain kedua hal itu tidak ada yang memiliki status
mengikat atau berwenang. Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi.
Faktor
perkembangan yang menyebabkan timbulnya karakter ini adalah
1. Sumber Pendanaan
2. Sistem Hukum
3. Perpajakan
4. Ikatan Politik dan
Ekonomi
2.
Perbedaan – perbedaan antara ketentuan akuntansi dalam HGB dan IAS. Ketentuan
akuntansi dalam HGB :
1. Sebagai pihak
penyedia sewa pembiayaan, asset yang di sewakan tidak dikapitalisasi tetapi
cicilan sewa yang didiskontokan di sajiakan sebagai piutang.
2. Provisi hanya dibuat
ketika terdapat kewajiban kepada pihak ketiga
3. Perbedaan dari
translasi laporan keuangan yang disusun dalam mata uang asing tidak di catat
dalam laporan laba rugi
Kententuan akuntansi dalam IAS :
1. Aset berwujud yang
disewakan berdasarkan sewa pembiayaan di kapitalisasi dan kewajiban terkait di
akui sebagai kewajiban dalam neraca
2. Sesuai dengan IAS 2,
persediaan harus dinilai sebesar biaya perolehan penuh
3. Kewajiban jangka
menengah dan kewajiban jangka panjang di masukan ke dalam neraca , termasuk
biaya perolehan biaya perolehan modal, dengan menggunakan metode bunga efektif.
Ketentuan jerman tidak konsiten karena
banyak perubahan yang di lakukan oleh Volkswagen.
3.
Relevansi Penerpan IAS oleh Volkswagen yaitu :
1) Untuk Penyesuain
goodwill: Meningkatkan nilai buku ekuitas dan melakukan kapitalisasi dan
amortisasi.
2) Penyesuain pesediaan:
Dinilai pada biaya penuh
3) Penyesuain Sewa:
Mengkapitalisasi sewa sebagai finance lease
SUMBER : Choi, Frederick dan Gary K. Meet. 2010.
Akuntansi Internasional. Jakarta : Salemba Empat.
0 komentar:
Posting Komentar