Nama : INTAN
VANTIMI
NPM : 23211638
Kelas : 4EB14
Berikut rangkuman dari ulasan BAB 7,8,9
NPM : 23211638
Kelas : 4EB14
Berikut rangkuman dari ulasan BAB 7,8,9
BAB 7
HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL
-
Perbedaan Harmonisasi dan Standarisasi yang Berlaku
Dalam Standar Akuntansi
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan
kompatibilitas(kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan
seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam.
Harmonisasi dengan standardisasi memiliki perbedaan
yaitu standardisasi berarti penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit
dan bahkan dalam penerapannya satu standar atau aturan tunggal dalam segala
situasi. Standardisasi tidak mengakomodasi perbedaan-perbedaan antarnegara, dan
oleh karenanya lebih sukar diimplementasikan secara internasional.
Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi (1) standar
akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan); (2) pengungkapan
yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran surat
berharga dan pencatatan pada bursa efek; dan (3) standar audit.
-
Standardisasi
Standar Akuntansi
Standardisasi akuntansi internasional adalah proses
membuat satu standar yang umum untuk semua negara. Hal ini berarti setiap
negara wajib menerapkan satu standar akuntansi internasional tanpa
mempertimbangkan faktor-faktor beda yang ada pada setiap negara. Pelaporan
keuangan menjadi lebih dapat diperbandingkan. Akan tetapi penerapan satu standar
ini menyebabkan standar akuntansi menjadi sangat kaku dan tidak dapat
mengakomodasi perbedaan yang ada di antara negara yang satu dengan negara yang
lain. Standardisasi beranggapan bahwa tidak ada perbedaan antar negara yang
satu dengan negara yang lain. Anggapan ini sama sekali tidak benar sebab setiap
negara memiliki karakteristiknya masing-masing yang nyata berbeda.
Standardisasi akuntansi internasional dapat dicapai
dengan tiga model pendekatan, yaitu a) international and political agreement,
b) profesional agreement, dan c) voluntary. Model pertama adalah
model penerapan standar karena ada perjanjian internasional atau perjanjian
politik yang bisa menyangkut wilayah regional tertentu atau lebih dari wilayah
regional. Model kedua standar akuntansi internasional diterapkan karena adanya
perjanjian profesional antara organisasi profesi akuntansi yang tergabung dalam
sutau organisasi akuntansi internasional seperti IASC/IASB. Dengan demikian
IASC/IASB dapat meminta anggotanya untuk mengadopsi dan menerapkan Standar
Akuntansi Internasional (SAI/IFRS). Model ketiga adalah pendekatan penerapan
SAI secara sukarela karena ada kepentingan atau motivasi tertentu dari suatu
negara untuk mengadopsi SAI.
-
Pro dan Kontra Harmonisasi Standar
Akuntansi Internasional
Keuntungan yang didapatkan dari Harmonisasi
Internasional antara lain:
a. Pasar modal menjadi global dan modal
investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Standar
pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di
seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
b. Investor dapat membuat keputusan
investasi yang lebih baik, portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan
berkurang.
c. Perusahaan-perusahaan dapat
memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan
akuisisi.
d. Gagasan terbaik yang timbul dari
aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam mengembangkan standar global
yang berkualitas tertinggi.
Disamping memiliki beberapa
keuntungan, standar akuntansi internasional ini menuai kritik, ditakutkan bahwa
adopsi standar internasional akan menimbulkan standar yang berlebihan.
Perusahaan harus merespons terhadap susunan tekanan nasional, social, politik,
dan ekonomi yang semakin meningkat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan
internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar.
-
Arti Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama (timbal balik)
Terhadap Perbedaan Standar Akuntansi
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun
laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus
menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti
laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana
laporan keuangan dilaporkan.
Pengakuan bersama (yang juga disebut sebagai “imbal balik” / resiprositas)
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
Pengakuan bersama (yang juga disebut sebagai “imbal balik” / resiprositas)
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
-
Mengidentifikasi organisasi yang mempromosikan
hormonisasi dan memiliki peran penting dalam penetapan standar akuntansi
internasional.
Enam
organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi
internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional :
1. Badan Standar Akuntansi
International (IASB)
2. Komisi Uni Eropa (EU)
3. Organisasi Internasional Komisi
Pasar Modal (IOSCO)
4. Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
5. Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah
Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan
(International Standars of Accounting and Reporting – ISAR), bagian dari
Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United
Nations Conference on Trade and Development –UNCTAD)
6. Kelompok Kerja dalam Standar
Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi _Kelompok Kerja OEDC)
-
Mendeskripsikan pendekatan baru Uni Eropa dan
mengaitkannya dengan integrasi pasar keuangan Eropa
Komisi
mengumumkan bahwa EU perlu untuk bergerak secara tepat dengan maksud untuk
memberikan sinyal yang jelas bahwa perusahaan yang sedang berupaya untuk melakukan
pencatatan di Amerika Serikat dan pasar-pasar dunia lainnya akan tetap dapat
bertahan dalam kerangka dasar akuntansi EU. EC juga menekankan agar EU
memperkuat komitmennya terhadap proses penentuan standar internasional, yang
menawarkan solusi paling efisien dan cepat untuk masalah-masalah yang dihadapi
perusahaan yang beroperasi dalam skala internasional.
Pada tahun
2000, EC mengadopsi strategi pelaporan keuangan yang baru. Hal yang menarik
dari strategi ini adalah usulan aturan bahwa seluruh perusahaan EU yang
tercatat dalam pasar teregulasi, termasuk bank, perusahaan asuransi dan SME
(perusahaan berukuran kecil dan menengah), menyusun akun-akun konsolidais
sesuai dengan IFRS.
Standar akuntansi internasional digunakan sebagai
hasil dari (1) perjanjian internasioal atau politis, (2) kepatuhan secara
sukarela, atau (3) keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi nasional.
Usaha-usaha standar internasional lain dalam bidang
akuntansi pada dasarnya dilakukan secara sukarela. Standar-standar itu akan
diterima atau tidak tergantung pada orang-orang yang menggunakan
standar-standar akuntansi. Saat standar internasional dan standar nasional
tidak sama, tidak akan jadi masalah, tetapi ketika kedua standar tersebut
berbeda, standar nasional harus jadi rujukan pertama (mempunyai keunggulan).
Beberapa peristiwa penting dalam sejarah penentuan
standar akuntansi internasional antara lain:
a. 1959, Jacob Kraayenhof, mitra
pendiri sebuah firma akuntan independen Eropa yang utama, mendorong agar usaha
pembuatan standar akuntansi internasional dimulai.
b. 1961, Groupe d’Etudes, yang terdiri
dari akuntan professional yang berpraktik, didirikan di Eropa untuk memberikan
nasihat kepada pihak berwenang Uni Eropa dalam masalah-masalah yang menyangkut
akuntansi
c. 1966, Kelompok Studi Internasional
Akuntan didirikan oleh institute professional di Kanada, Inggris dan Amerika
Serikat.
BAB 8
ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
-
KESULITAN-KESULITAN
ANALISIS STRATEGI BISNIS INTERNASIONAL DENGAN STRATEGI DASAR UNTUK PENGUMPULAN
INFORMASI
Analisis
Strategi Bisnis Internasional
Analisis dan penilaian keuangan internasional ditandai
dengan banyaknya kontradiksi. Disatu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi
standar akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya daya banding
informasi keuangan di seluruh dunia.
Analisis strategi bisnis merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Dengan mengidentifikasi faktor pendorong laba dan resiko usaha yang utama, analisis strategi bisnis atau usaha akan membantu para analis untuk membuat peramalan yang realistis.
Analisis strategi bisnis merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Dengan mengidentifikasi faktor pendorong laba dan resiko usaha yang utama, analisis strategi bisnis atau usaha akan membantu para analis untuk membuat peramalan yang realistis.
Kesulitan-kesulitan
analisis strategi bisnis internasional:
a. Ketersediaan informasi
Analisis
strategi usaha sulit dilakukan khususnya di beberapa Negara karena kurang
andalnya informasi mengenai perkembangan makro ekonomi. Memperoleh informasi
mengenai industry juga sukar dilakukan di banyak Negara dan jumlah serta
kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi
khusus mengenai perusahaan sangat rendah di Negara berkembang. Akhir-akhir ini
banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar
luar negeri telah memperluas pengungkapan mereka dan secara suka rela beralih
ke prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti standar pelaporan
keuangan internasional.
b. Rekomendasi untuk melakukan analisis
Keterbatasan
data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan
metode riset tradisional menjadi sukar dilakukan. Seringkali sering dilakukan
perjalanan untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimanan industry dan
perusahaan sesungguhnya beroperasi, khususnya di Negara-negara pasar
berkembang.
-
LANGKAH-LANGKAH
ANALISIS AKUNTANSI
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menganalisis
sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi.
Para analis perlu untuk mengevaluasi kebujakan dan estimasi akuntansi, serta
menganalisis sifat dan ruang lungkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan.
Para manajer perusahaan diperbolehkan untuk membuat banyak pertimbangan yang
terkait dengan akuntansi, karena merekalah yang tahu lebih banyak mengenai
kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka. Laba yang dilaporkan seringkali
digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja manajemen mereka.
Langkah-langah
dalam melakukan evalusai kualitas akuntansi suatu perusahaan:
a) Identifikasikan kebijakan akuntansi
utama
b) Analisis fleksibilitas akuntansi
c) Evaluasi strategi akuntansi
d) Evaluasi kualitas pengungkapan
e) Indentifikasikan potensi terjadinya
masalah
f) Buatlah penyesuaian atas distorsi
akuntansi.
-
PENGARUH
ANALISIS AKUNTANSI TERHADAP AKUNTANSI ANTAR NEGARA DAN KESULITANNYA DALAM
MEMPEROLEH INFORMASI YANG DIPERLUKAN
Analisis keuangan mencakup berbagai wilayah yuridiksi.
Sebagai contoh, seorang analis mungkin beberapa kali melakukan studi terhadap
sebuah perusahaan yang berada di luar Negara asalnya atau membandingkan
perusahaan yang berasal dari dua Negara atau lebih. Sejumlah Negara yang
memilki perbedaan yang sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas
pengungkapan, system hukum dan undang undang, sifat dan ruang lingkup resiko
usaha, dan cara untuk menjalankan usaha.
Perbedaan ini berarti alat analisis yang sangat
efektif di satu wilayah menjadi kurang efektif di wilayah lain. Para analis
juga sering menghadapi tantangan besar untuk memperoleh informasi yang
kredibel. Di kebanyakan Negara pasar yang berkembang, para analis keuangan
sering memiliki tingkat keyakinan atau keandalan yang terbatas.
-
MEKANISME
UNTUK MENGATASI PERBEDAAN PRINSIP AKUNTANSI ANTAR NEGARA
Dalam mengatasi perbedaan prinsip Akuntansi Antar
Negara dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan seperti:
a. Beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara internasional, atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum.
b. Beberapa yang Lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap perusahaan perusahaan yang berlokasi di Negara Negara tersebut.
-
Kesulitan
Memperoleh Informasi Akuntansi Internasional
Dalam memperoleh data Akuntansi Internasional terdapat
beberapa kesulitan, antara lain:
- Penyesuaian depresiasi Beban depresiasi akan mempengaruhi keuntungan, maka perlu diperhatikan umur dari fungsi aktiva yang harus diputuskan manajemen.
- Penyesuaian persediaan LIFO ke FIFO Persediaan harus dikonversikan dalam metode FIFO
- Cadangan Cadangan adalah kemampuan perusahaan untuk membayar atau menutup pengeluaran untuk menghapus beban.
- Penyesuaian depresiasi Beban depresiasi akan mempengaruhi keuntungan, maka perlu diperhatikan umur dari fungsi aktiva yang harus diputuskan manajemen.
- Penyesuaian persediaan LIFO ke FIFO Persediaan harus dikonversikan dalam metode FIFO
- Cadangan Cadangan adalah kemampuan perusahaan untuk membayar atau menutup pengeluaran untuk menghapus beban.
-
Reformulasi
Laporan Keuangan Penyesuaian dari beberapa perubahan setelah adanya beberapa
perhitungan pada point-point tsb di atas.
-
KESULITAN
DAN KELEMAHAN DALAM ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
·
Akses
Informasi
Informasi
mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia secara lugas dalam
beberapa tahun terakhir. Sumber informasi dalam jumlah yang tak terhitung
banyaknya muncul melalui World Wide Web. Perusahaan di seluruh dunia saat ini
memiliki sites Web dan laporan tahunannya tersedia secara cuma-cuma dari
berbagai sumber interact dan lainnya.
Sumber
informasi lain yang juga berharga adalah (1) publikasi pemerintah, (2)
organisasi riset ekonomi, (3) organisasi internasional seperti Perserikatan
Bangsa-bangsa, (4) organisasi akuntansi, audit, dan pasar surat berharga.
·
Ketepatan
Waktu Informasi
Ketepatan
waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator, dan
siaran pers yang menyangkut laporan akuntansi berbeda-beda di tiap negara.
Perbedaan dalam ketepatan waktu informasi akuntansi menambah beban para pem¬baca laporan keuangan perusahaan asing. Beban ini semakin besar untuk perusahaan-pe¬rusahaan yang memiliki lingkungan yang senantiasa berubah-ubah. Agar penilaian yang dilakukan dapat bermakna, diperlukan penyesuaian terus-menerus atas jumlah yang di-laporkan, dengan menggunakan alat yang konvensional ataupun tidak konvensional.
Perbedaan dalam ketepatan waktu informasi akuntansi menambah beban para pem¬baca laporan keuangan perusahaan asing. Beban ini semakin besar untuk perusahaan-pe¬rusahaan yang memiliki lingkungan yang senantiasa berubah-ubah. Agar penilaian yang dilakukan dapat bermakna, diperlukan penyesuaian terus-menerus atas jumlah yang di-laporkan, dengan menggunakan alat yang konvensional ataupun tidak konvensional.
·
Pertimbangan
Mata Uang Asing
Akun-akun
yang berdenominasi dalam mata uang asing membuat para analis menghadapi dua
jenis permasalahan yaitu :
1. Berkaitan dengan kemudahan pembaca
2. Menyangkut isi informasi.
Sebagian
besar perusahaan di seluruh dunia menetapkan denominasi akun-akun keuangannya
dalam mata uang domisili nasional mereka. Bagi seorang pembaca dari AS yang
terbiasa dengan dolar, analisis akun-akun yang dinyatakan dalam euro dapat
menimbulkan kebingungan. Jawaban yang umum untuk mengatasinya adalah dengan
mentranslasikan saldo-saldo dalam mata uang asing ke dalam mata uang domestik.
Apabila
laporan yang telah ditranslasikan memberikan kemudahan bagi para pembaca dalam
melihat akun-akun mata uang asing dalam suatu mata uang yang telah dikenal
umum, maka dapat timbul gambaran yang sebenarnya mengalami distorsi. Secara
khusus, perubahan kurs valuta asing dan prosedur akuntansi secara bersamaan
sering kali menghasilkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang
bertentangan dengan peristiwa yang mendasarinya.
- PENGGUNAAN
WEBSITE UNTUK MEMPEROLEH INFORMASI PENELITIAN PERUSAHAAN
a) Mayoritas perusahaan memiliki Web
site tersendiri dan mayoritas memanfaatkan homepage mereka untuk
menginformasikan informasi keuangan terutama laporan keuangan pokok yaitu
neraca dan laba rugi. Tidak banyak, kurang dari 40% perusahaan yang memberikan
informasi keuangan tambahan (catatan atas laporan keuangan, pendapat auditor
dan analisis manajemen).
b) Mayoritas perusahaan hanya
memberikan duplikasi informasi atau sebagian dari informasi hard copy laporan
historis yang diubah dalam bentuk hypertext atau format pdf.
c) Tidak banyak perusahaan yang
benar-benar memanfaatkan fitur-fitur Internet secara optimal. Hal ini terbukti,
kurang dari 10% dari perusahaan sampel yang menyampaikan informasi mengenai
pergerakan saham. Disamping itu, meskipun mayoritas home page menampilkan press
release, tetapi kurang dari 35% yang melakukan update atas informasi yang
ditampilkan.
d) Mayoritas perusahaan telah
menggunakan teknologi yang cukup maju. Hal ini dibuktikan dengan kecepatan
menampilkan informasi (94%), penggunaan aplikasi JAVA untuk mempercantik
tampilan, penggunaan hyperlinks dan external links dalam home pagenya.
Disamping itu, mayoritas tampilan (interface) dari perusahaan sampel sudah
terstruktur dengan baik.
BAB 9
PERENCANAAN DAN KENDALI MANAJEMEN
-
EMPAT DIMENSI DALAM PEMBUATAN MODEL BISNIS
Survei terbaru menemukan bahwa akuntan manajemen
menghabiskan lebih banyak waktu dalam masalah perencanaan strategis
dibandingkan dengan masa sebelumnya. Penentuan model usaha merupakan gambaran
besar, dan terdiri dari formulasi, pelaksanaan dan evaluasi rencana bisnis
jangka panjang suatu perusahaan. Hal ini mencakup empat dimensi utama.
1.
Mengidentifikasikan faktor-faktor utama yang relevan terhadap kemajuan
perusahaan di masa depan.
2. Merumuskan teknik yang memadai untuk
meramalkan perkembangan masa depan dan menganalisis kemampuan perusahaan untuk
menyesuaikan diri atau memanfaatkan perkembangan tersebut.
3.
Mengembangkan sumber-sumber data untuk menditkung pilihan-pilihan strategis.
4.
Mentranslasikan pilihan-pilihan tertentu menjadi serangkaian tindakan yang
spesifik.
-
PERBEDAAN ANTARA KONSEP BIAYA STANDAR DAN KAIZEN
Sistem penentuan biaya standar mencoba untuk
meminimalkan varians antara biaya yang dianggarkan dengan biaya aktual.
Penentuan biaya kaizen menekankan untuk melakukan apa ynag diperlukan untuk
mencapai tingkatan kinerja yang diinginkan dalam kondisi pasar yang kompetitif.
Konsep Biaya Standar Konsep Biaya Kaizen Penegndalian biaya Pengurangan biaya
Diterapkan pada kondisi manufaktur yang ada Diterapkan pada perbaikan
manufaktur secara terus-menerus Tujuan : kesesuaian dengan standar kinerja
Tujuan : mencapai target pengurangan biaya Standar ditentukan tiap tahun Target
pengurangan biaya ditentukan setiap bulan Analisis variabs didasarkan pada
aktual vs standar Analisi varians didasarkan pada pengurangan biaya secara
konstan Melakukan investigasi apabila standar tidak terpenuhi Melakukan
investigasi jika target biaya tida tercapai
-
PERKIRAAN PENGEMBALIAN INVESTASI LUAR NEGERI
Seorang
manajer harus menentukan tingkat pengembalian yang relevan untk mengalisis
kesempatan investasi asing. Namun, tingkat pengembalian yang relevan merupakan
masalah sudut pandang: proyek luar negeri atau induk perusahaan. Pengembalian
dari dua sudut pandang ini dapat berbeda secara signifikan karena beberapa hal:
pembatasan oleh pemerintah atas repatriasi laba dan modal biaya izin, royalt,
dan pembayaran lain yang merupakan laba bagi induk perusahaan namun merupakan
beban bagi anak perusahaan perbedaan laju inflasi nasional perubahan kurs
valuta asing perbedaan pajak Manajer keuangan harus memenuhi banyak tujuan dengan
memberikan respons kepada kelompok investor dan noninvestor di organisasi dan
di lingkungannya. Jika siatu investasi asing tidak menjanjikan pengembalian
yang telah disesuaikan resiko yang nilainya lebih dari pengembalian yang
diperoleh pesaing local, maka pemegang saham induk perusahaan akan lebih baik
untuk berinvestasi langsung di perusahaan local. Bagi manajer perusahaan
multinasional, mengukur ekspektasi arus kas suatu investasi asing merupakan hal
yang cukup menantang. Perkiraan penerimaan didasarkan pada proyeksi penjualan
dan pengalaman antipasti penagihan. Beban operasi dan pajak local juga
sama-sama diramalkan.
-
PROSES PERHITUNGAN BIAYA MODAL PERUSAHAAN
MULTINASIONAL
Jika
investasi luar negeri dievaluasi dengan menggunakan model arus kas terdiskonto,
maka tingkat diskonto yang tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal
secara khusus menggunakan biaya modal perusahaan sebagai tingkat diskontonya,
dengan demikian suatu proyek harus menghasilkan pengembalian yang setidaknya
sama dengan biaya modal perusahaan agar dapat diterima. Tingkat patokan (hurdle
rate) ini berkaitan dengan proporsi utang dan ekuitas dalam struktur keuangan
perusahaan sebagai berikut. Tidaklah mudah untuk mengukur biaya modal sebuah
perusahaan multinasional. Biaya modal ekuitas dapat dihitung dengan beberapa
cara. Satu metode yang populer menggabungkan ekspektasi pengembalian dividen
dengan ekspektasi tingkat pertumbuhan dividen. Dengan mengasumsikan Di =
ekspektasi dividen per lembar saham pada akhir periode. Po = harga pasar kini
saham pada awal periode dan g = ekspektasi tingkat pertumbuhan dalam dividen,
biaya ekuitas, Ke dihitung sebagai berikut Ke = Di/Po + g. Meskipun modal untuk
mengukur harga kini saham, di kebanyakan negara di mana saham-saham perusahaan
multinasional tercatat, seringkali cukup sukar untuk mengukur Di dan g.
Pertama-tama karena Di merupakan ekspektasi. Ekspektasi dividen tergantung pada
arus kas operasi perusahaan secara keseluruhan. Pengukur arus kas ini diperumit
oleh pertimbangan faktor-faktor lingkungan. Terlebih lagi pengukuran tingkat
pertumbuhan dividen suatu fungsi ekspektasi arus kas masa depan diperumit oleh
kontrol valuta asing dan restriksi pemerntah lainnya dalam transfer dana lintas
batas.
-
MASALAH DAN KERUMITAN DALAM MERANCANG SISTEM
PENGENDALIAN KEUANGAN DAN INFORMASI PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Isu
yang Berkaitan dengan Sistem Jarak merupakan kerumitan yang jelas terlihat.
Disebabkan oleh keadaan geografis, komunikasi informasi secara formal umumnya
menggantikan kontak pribadi antar manajer operasi lokal dengan manajemen kantor
pusat. Tiga strategi teknologi informasi global, yang masing-masing berhubungan
dengan jenis organisasi multinasional tertentu. Keberhasilan yang dicapai
tergantung pada kesesuaian rancangan system dengan strategi perusahaan :
penyebaran rendah dengan sentralisasi yang tinggi. Digunakan oleh organisasi
yang lebih kecil dengan operasi bisnis internasional yang terbatas dan system
informasi domestik mendominasi kebutuhan penyebaran tinggi dengan sentralisasi
yang rendah. Anak perusahaan lokal diberi kendali yang signifikan atas
pengembangan strategi teknologi infomasi dan system terkait mereka sendiri.
Penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang tinggi. Disini strategi teknologi
informasi global lokal dijalankan oleh perusahaan global dengan aliansi
strategi di seluruh dunia. System informasi dirancang untuk mencerminkan
kebutuhan perusahaan yang disesuaikan dengan keadaan lokal Akuntan manajemen
mempersiapkan sejumlah informasi untuk manajemen perusahaan, mulai dari
pengumpulan data hingga laporan likuiditas dan ramalan operasional berupa
berbagai jenis pengeluaran beban. Untuk setiap kelompok data yang disampaikan
manajemen perusahaan harus menentukan periode waktu yang relevan untuk laporan,
tingkat akurasi yang diperlukan, frekuensi pelaporan dan biaya serta manfaat
penyusutan dan penyampaian tepat waktu. Disini faktor-faktor lingkungan juga
mempengaruhi penggunaan informasi yang dihasilakn secara translasi. Laporan dari
operasi luar negeri perusaaan multinasioanal AS umumnya ditranslasikan ke dalam
nilai ekuivalen doalr agar para manajer kantor pusat di AS melakukan evaluasi
terhadap investasi mereka dalam dolar.
-
MENGANALISA VARIANS NILAI TUKAR
1. INFORMASI FINANSIAL
Penilaian kinerja finansial diukur berdasarkan pada
anggaran yang telah dibuat. Penilaian tersebut dilakukan dengan menganalisis
varians (selisih atau perbedaan) antara aktuaql dengan yang dianggarkan.
Analisis varians secara garis besar berfokus pada:
a. Varians
pendapatan (revenue variance)
b. Varians
pengeluaran (expenditure variance)
- Varians
belanja rutin (recurrent expenditure variance)
- Varians
belanja investasi/modal (capital expenditure variance)
Setelah
dilakukan analisis varians, maka dilakukan identifikai sumber penyebab
terjadinya varians dengan menelusur varians tersebut hingga level manajemen
paling bawah.
2. Informasi Nonfinansial
Informasi nonfinansial dapat dijadikan sebagai tolok
ukur lainnya. Informasi nonfinansial dapat menambah keyakinan terhadap kualitas
proses pengendalian manajemen. Teknik pengukuran kinerja yang komprehensif yang
banyak dikembangkan oleh berbagai organisasi dewasa ini adalah balance
scorecard. Dengan balance scorecard kinerja organisasi diukur tidak hanya
berdasarkan aspek financial saja, akan tetapi juga aspek nonfinansial.
Pengukuran dengan metode balance scorecard melibatkan empat aspek, yaitu:
1. Perspektif financial (financial perspective),
2. Perspektif kepuasan pelanggan (costumer
perspective),
3. Perspektif efisiensi proses internal (internal
process efficiency), dan
4. Perspektifpembelajaran dan pertumbuhan (learning
and growth perspective).
SUMBER :
http://xmeizafitrianax.wordpress.com/2011/04/23/pembuatan-model-usaha/
http://dhuwieastuty.wordpress.com/2013/04/21/bab-9-perencanaan-dan-kendali-manajemen/
http://endangkusumawati.blogspot.com/2013/06/perencanaan-dan-kendali-manajemen.html
http://faidahnailufah.blogspot.com/2014_06_01_archive.html
http://tikamardhan.blogspot.com/2013/05/bab-9-akuntansi-internasional.html
http://mirage-anime.blogspot.com/2014/06/perencanaan-dan-kendali-manajemen.html
http://mirage-anime.blogspot.com/2014/06/perencanaan-dan-kendali-manajemen.html
Choi,
F.D.S., Frost, C.A., & Meck, G.K. 2002 ‘International Accounting’, 4th Ed.,
Pearson Education Ltd.
Choi,
Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku
1, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta.
Choi,
Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku
2, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta.
Pirchegger,
B. & Wagenhofer, A., 1999 ‘Financial Information on The Internet: A Survey
of The Homepages of Austrian Companies’ The European Accounting Review, Vol. 8,
Iss. 2, pp. 383 – 395
AICPA, 1994 ‘Improving Business
Reporting – A Customer Focus’ New York: Report of the AICPA Special Committee
on Financial Reporting
Baldwin, A.A. & Williams,
S.L.M., 1999 ‘The Future of Intelligent Internet Agents in European Financial
Reporting’ The European Accounting Review, Vol. 8, Iss. 2, pp. 303 – 319
0 komentar:
Posting Komentar